Halo para pemilik dan pengendara motor. Sebel kan rasanya
kalau pas mau dipakai tiba-tiba ban dalam motor dalam keadaan kempes? Apalagi
kalau sudah terburu-buru, pasti deh kesel banget rasanya. Hal ini sering saya
rasakan. Makanya saya ingat-ingat apa saja sih yang menyebabkan tiba-tiba ban
kempes karena bocor. Berikut ini saya sampaikan 4 tips agar ban dalam motor
awet sehingga tidak sering kempes karena bocor.
Yang pertama, sering periksa kondisi ban dan jaga tekanan
ban agar tidak terlalu kempes. Jadi jika ban terasa kurang keras segera tambah
angin ke tukang pompa. Eits, emang apa pengaruhnya ban yang lembek / terlalu
kempes terhadap kebocoran ban dalam? Okey, jika tekanan ban kurang maka ban
akan menjadi melebar ke samping dengan kondisi seperti dilipat menjadi dua
bagian atas dan bawah. Dalam kondisi ini akan menyebabkan bagian samping dari
ban dalam menjadi lebih mudah sobek / retak, sehingga kemungkinan bocor lebih
besar. Jika kebocoran ban di samping ban dalam maka salah satu sebabnya
kemungkinan ban sering dibiarkan dalam kondisi kempes / kurang tekanan angin
dalam jangka waktu yang cukup lama.
Tips kedua agar ban dalam motor awet adalah dengan mengganti
ban luar ketika sudah waktunya harus diganti. Apa ciri-cirinya ban luar harus
diganti? Jika ban luar sudah kelihatan gundul maka menandakan ban luar sudah
saatnya diganti. Emang apa pengaruhnya ban luar terhadap kebocoran ban dalam?
Pada ban luar terdapat beberapa buah kawat kecil di dalam ban luar. Ketika ban
luar sudah tua biasanya ada kawat yang sudah putus, sehingga ujungnya menyembul
ke permukaan dalam dari ban luar tersebut, sehingga tidak jarang menyebabkan bagian
samping dari ban dalam tertusuk ujung kawat tersebut dan wal hasil ban dalam
menjadi bocor. Ini juga menyebabkan kebocoran di bagian samping dari ban dalam.
Tips ketiga, hindari berkendara motor turun dari aspal
jalan, jadi hindari berkendara motor di bahu jalan yang biasanya berpasir atau
berkerikil. Emang apa pengaruhnya berkendara motor turun dari aspal terhadap
kebocoran ban dalam? Ini alasannya. Di bagian bahu jalan yang biasanya berpasir
dan bererikil di sinilah biasanya berkumpul paku-paku dan potongan-potongan
kawat. Sehingga kemungkinan ban tertusuk potongan kawat atau tertancap paku
menjadi lebih besar. Jadi kalau mau turun ke bahu jalan usahakan sekali-sekali
saja dan itupun dalam kondisi terpaksa memang harus turun dari aspal, jadi
jangan dibiasakan berkendara di bahu jalan.
Itulah 3 tips ban dalam motor awet sesuai dengan pengalaman
penulis dalam berkendara motor. Tapi mungkin ada tambahan tips dari para
pembaca, maka bisa menambahkan di kolom komentar. Semoga 3 tips ban dalam motor
awet bisa bermanfaat bagi para pembaca para pengendara motor seperti saya.